WARTAKOTALIVE.COM, SETIABUDI – Plt Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Sarah Sadiqa menjamin inovasi yang digagas pihaknya ditujukan untuk pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di Tanah Air.
Sarah yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP menjelaskan inovasi apa saja yang telah dan akan diterapkan LKPP.
Berikut wawancara terakhir serial Warta Kota bersama Sarah.
Wawancara eksklusif Warta Kota berlangsung Jumat (13/10) lalu di Gedung LKPP, Setiabudi, Jakarta Selatan:
Inovasi LKPP lainnya adalah katalog elektronik, bisa dijelaskan?
Ide dasarnya adalah membangun sistem sesuai kebutuhan, sehingga dalam artian pada awal membangun sistem ada syarat pengadaannya harus melalui lelang, sehingga dirancang untuk memberikan transparansi dan kemudahan.
Tapi kemudian berkembang, pemerintah melihat cocok untuk konstruksi (sistemnya), tapi agak ribet untuk membeli barang, terutama barang biasa.
Itu sebabnya kami membuka kembali e-katalog. Rasanya seperti sedang berbelanja ya, bagaimana rencana sebelum berbelanja? Kami sedang membuat sistem baru.
Itu saja yang menjadi fokus “platform baru”.
Intinya integrasi sistem itu baik dalam konteks pengadaan, mulai perencanaan, seleksi, kemudian sistem itu terintegrasi dengan sistem di tempat lain.
Misalnya data pelaku usaha masuk ke pengadaan, tapi kalau bisa upstream data pelaku usaha, itu mempercepat prosesnya.
Artinya, proses pengadaannya akan lebih cepat lagi, bertahap, terutama untuk katalog. Selain menjadi program pemerintah yang besar, kami ingin program ini lebih fleksibel, lebih mudah digunakan, dan lebih kuat dalam hal keamanan.
Jadi kalau dibayangkan, platform baru itu seperti satu area. Artinya, kami pionir di bidang SCBD, sedang membangun gedung.
Baca juga: Dengan penyusunan RUU PBJ untuk mengoptimalkan platform LKPP baru, memastikan produk dalam negeri memiliki daya saing yang kuat
Kapan sistem diluncurkan?
Quoted From Many Source
